Selasa, 19 April 2011

RWP GOES TO CAMPUS

Oleh-Oleh dari Unpad Bandung

Beberapa waktu lalu, tepatnya tanggal 22 April 2010, Saya dan tim diundang untuk presentasi kuliah di Kampus Sosial Ekonomi Pertanian-Univeristas Pajajaran, Bandung.

Mahasiswa yg hadir sekitar 200 orang lebih yg merupakan mahasiswa tingkat akhir program studi Agribisnis.
Sebenarnya Saya menemani Pak Dadang, member RWP yg diundang untuk memberikan materi kewirausahaan tentang Bisnis kayu yg beliau geluti.

Kebetulan ada materi pemasaran via online-nya, maka Saya turut didaulat untuk jadi pembicara yg membahas masalah khusus bisnis online. Kami berdua memberikan materi secara bergantian dengan total waktu sekitar 1,5 jam. Plus 30 menit selanjutnya dipakai untuk acara tanya jawab dg Mahasiswa. Ternyata mahasiswa dan Dosen di sana sudah mengenal istilah bisnis online dari berbagai sumber. Bahkan ada sebagian Dosen yg sudah sering berbelanja via online, misalnya membeli keutuhan pakaian bayi secara online. Mahsiswa juga sudah sering berkomunikasi via online, terutama media pertemanan seperti facebook, dll. Namun ilmu bisnis online belum mereka pahami secara utuh. Bahkan sebagian mahsiswa bertanya tentang kebenaran dan akad transaksi jual beli via online. Ada juga yg bertanya tentang suka dukanya bagaimana Saya menjalankan Bisnis Online hingga bisa seperti sekarang ini.

Mengenai akad jual beli,  Saya mencotohkan jika mereka berbelanja di Mall. Harga barang yg ada di Mall biasanya sudah dilabel dengan harga sekian rupiah. Jika mereka setuju dengan model barang dan harga di Mall tsb, maka si pembeli tinggal menuju kasir untuk melakukan transaksi pembayaran. Di sini sebenarnya sudah terjadi akad jual beli secara sah, di mana penjual dan pembeli sama-sama suka dan tidak ada yg ditutupi. Begitu juga jika kita berbelanja via online. Model Barang yg akan kita beli biasanya sudah ditulis harganya. Jika si pembeli cocok dengan model dan harganya, maka tinggal menghubungi Customer Support website ybs untuk melakukan transaksi pembayaran (dalam beberapa website profesional, pembeli hanya tinggal menekan tombol ‘check out’ untuk melakukan transaksi pembayaran tanpa menghubungi Customer Support langsung). Lalu setelah pembeli mentransfer biaya pembelian plus ongkos kirim, maka penjual akan mengirimkan barangnya melalui jasa pengiriman hingga sampai ke rumah pembeli. Kadang ongkos pengiriman sudah disertakan dalam harga barang sehingga pembeli tidak perlu menambah ongkos kirim.

Saya sudah pernah membeli modem internet dan kartu perdana via online, dan juga sudah berprofesi menjual sepatu dan obat herbal ke seluruh wilayah Indonesia. Sepanjang ada kesepakatan dan kecocokan antara penjual dan pembeli, maka secara akad jual beli itu sudah sah. Jika Zaman dulu orang bertransksi harus menggunakan onta untuk menjajakan dagangannya, lalu berkembang dengan kendaraan bermotor roda dua dan roda empat, maka sekarang ada teknologi internet yg mempermudah pertemuan antara penjual dan pembeli. Kita bisa melakukan transaksi jual beli menggunakan teknologi sesuai perkembangan zaman. Dan kebetulan sekarang zamannya teknologi internet yg berperan dalam mendukung transaksi jual beli tanpa batasan waktu dan wilayah.

Mengenai pertanyaan suka dukanya menjalankan bisnis online, Saya ceritakan bahwa di awal menjalankannya memang lebih banyak cerita duka. Perjuangan fisik, mental, dan pikiran perlu dilewati agar bisa menjadi tegar dalam menjalankan lika-liku bisnis online. Jika sedang sulit modal, barang apa saja bisa saya jual/gadai untuk memperkuat pondasi bisnis online yg sedang Saya bangun. Alhamdulillah, tidak sampai 2 tahun semua itu sudah mulai terlihat buahnya. Kalo dulu waktu merintis buahnya masih muda-muda dan terasa pahit, sekarang sebagian buah itu sudah mulai matang dan siap dipetik. Bahkan tak jarang akan tumbuh buah muda baru dan matangnya tidak memerlukan waktu yg lama. Karena itu tadi, Saya sudah memiliki pondasi bisnis online, sehingga untuk mengembangkannya tinggal diolah dengan penambahan cabang baru atau ide-ide baru. Sedangkan member RWP yg memberikan presentasi bisnis kayu adalah Pak Dadang. Kebetulan beliau adalah salah satu calon cabang perwakilan RWP di kota Bandung (sekitar Margahayu).

Pak Dadang  pernah bekerja di berbagai Perusahaan kayu Nasional. Namun semenjak Rasionalisasi karyawan di Perusahaannya, Pak Dadang terkena imbas pensiun dini. Alhamdulillah pak Dadang tidak hilang akal. Beliau mengontak buyer-buyer lama nya di luar negeri dan menanyakan kebutuhan kayu di sana, terutama dari negara-negara Eropa dan Autralia. Setelah tahu kebutuhan buyer, Pak Dadang mengontak suplier kayu yg ada di Asia seperti Indonesia, Philipina, Thailand, dll. Setelah terjadi kecocokan barang dan harga, plus barang telah dikirim, maka Pak Dadang akan mendapatkan komisi sekian persen dari pihak buyer. Yah komisinya lumayan juga, bernilai jutaan sekali transaksi, namun itu tergantung total nilai transaksi.

Bisnis online yg dijalankan Pak Dadang di atas mirip dengan sistem affiliate yg Saya jalankan selama ini di internet. Kita berperan sebagai perantara saja, tidak pernah memegang barangnya, setelah terjadi transaksi, kita tinggal menerima komisi. Hanya ada sedikit penambahan syarat karena berkaitan dengan dokumen ekspor seperti penerbitan L/C dan lain-lain.Pak Dadang baru menggunakan blog gratis untuk menjalankan bisnis kayunya :

Plus ada fasilitas email dan  skype untuk chatting atau menerima telpon gratis via online.
Oke, sekian dulu ya cerita kami berdua sepulang dari Bandung kemarin. Semoga Teman-teman pembaca bisa mengambil hikmahnya untuk bisnis masing-masing.

Selanjutnya berikut foto dokumentasi kami bersama mahasiswa dan dosen Universitas Pajajaran :

rwp-goes-to-campus
RWP Goes to Campus Universitas Pajajaran, 22 April 2010.
Mahasiswa Sosek Faperta Unpad-Bandung
Mahasiswa Jurusan Agribisnis Faperta Unpad sedang serius mendengarkan penjelasan Bisnis Online dari Tim RWP.
Pak Dadang Pembicara di Unpad
Pak Dadang sedang menjelaskan Bisnis Kayunya secara Online. Pak Dadang adalah salah satu member RWP dan calon Cabang Perwakilan RWP di Kota Bandung.
kami-di-cafe-oh-la-la
Tim RWP bersama Dosen Unpad di Cafe Oh la la. Setelah selesai presentasi, kami diundang Bu Dini dan Bu Anggi (Dosen Unpad) untuk bercerita lebih banyak tentang Bisnis Online di Cafe Oh la la, sekitar Jatos Mall-Jatinangor, Bandung. Sekian dulu ya oleh-oleh dari Bandung nya. Nanti jika ada cerita lain di kota lain, akan saya kabari lagi..!

Sukses untuk kita yg Mau Berusaha,
Davit
Dukung kami dengan klik Tombol atau Komentar dibawah ini - Terima Kasih

KLIK "POSTING KOMENTAR" UNTUK BERKOMENTAR


EmoticonEmoticon